News Tanjung Selor – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Utara (Kaltara) akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) paling lambat pada September 2025. Agenda ini menjadi sorotan karena beredarnya kabar bahwa jabatan Ketua DPD Golkar Kaltara akan berganti.
Namun isu tersebut dibantah langsung oleh Sekretaris DPD Golkar Kaltara, Fendry. Ia memastikan bahwa Ketua DPD saat ini, Syarwani, akan tetap maju sebagai calon tunggal dan mendapat dukungan penuh dari seluruh DPD kabupaten/kota di Kaltara.
“Musda akan digelar paling lambat September. Pak Syarwani tetap menjadi calon tunggal, dan akan dipilih secara aklamasi,” ujar Fendry kepada TribunKaltara.com, Minggu (13/7/2025).
🗳️ Dukungan Penuh dari Lima DPD Kabupaten/Kota
Fendry menyampaikan bahwa keputusan ini berdasarkan hasil konsolidasi internal partai, di mana lima DPD kabupaten/kota selaku pemilik hak suara sah mendukung penuh Syarwani untuk kembali memimpin Golkar Kaltara.
Baca Juga : Rekapitulasi PDPB Semester I 2025 Pemilih di Kaltara 519.205 Orang, Meningkat dari DPT Pilkada 2024
Menurutnya, sesuai mekanisme partai, calon ketua harus mendapat dukungan resmi dari pemilik suara. Hingga saat ini, tidak ada kandidat lain yang diajukan, menunjukkan soliditas internal partai.
📈 Dinilai Berprestasi, Golkar Naik 6 Kursi DPRD Provinsi
Salah satu alasan kuat di balik dukungan terhadap Syarwani adalah prestasi signifikan selama kepemimpinannya. Dalam Pemilu 2024, Partai Golkar Kaltara berhasil merebut 6 kursi di DPRD Provinsi, bahkan menempati posisi Wakil Ketua II DPRD Kaltara.
“Prestasi ini menjadi bukti nyata kepemimpinan beliau. Bahkan di Pilkada, sebagian besar calon yang diusung Golkar menang,” terang Fendry.
🤝 Syarwani, Ketua Partai Sekaligus Bupati Bulungan
Selain sebagai Ketua DPD Golkar Kaltara, Syarwani juga menjabat sebagai Bupati Bulungan. Hal ini dinilai menambah legitimasi dan kapabilitasnya dalam memimpin partai dan membangun sinergi dengan pemerintahan daerah.
“Pak Syarwani patut didukung karena mampu membawa partai maju dan berkontribusi dalam pembangunan,” tegas Fendry.
Musda dijadwalkan akan berlangsung secara demokratis dan terbuka, namun tetap menegaskan arah dukungan kuat kepada calon tunggal yang dianggap paling layak melanjutkan kepemimpinan.
