News Tanjung Selor – Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Atletik 2025 pada 25–27 Juli di Stadion Andi Tjatjok, Tanjung Selor. Kejuaraan ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi lokal, tetapi juga menjadi momen strategis untuk seleksi atlet menuju Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).
Ketua Umum PASI Kaltara, Andi Basri, menegaskan bahwa Kejurprov tahun ini menjadi bagian dari program besar PB PASI. “Kejurprov ini akan menjadi dasar seleksi untuk Kejurnas dan Popnas 2025. Kami ingin mengirimkan atlet yang benar-benar layak dan punya potensi prestasi,” jelasnya, Senin (30/7/2025).

Kategori lomba mencakup semua kelompok usia, mulai dari remaja hingga senior. Ini menjadi upaya PASI Kaltara untuk menjaring bibit-bibit unggul dari berbagai daerah. Meski bersifat provinsi, Andi menegaskan bahwa juara tidak otomatis lolos ke tingkat nasional jika tidak memenuhi limit hasil yang telah ditentukan.
“Juara di Kejurprov belum tentu dikirim ke Kejurnas atau Popnas. Kami punya standar limit. Kalau tidak tembus, ya tidak berangkat. Kualitas adalah prioritas,” tegasnya.
Selain seleksi ketat, keterbatasan anggaran juga menjadi faktor pembatas. Oleh karena itu, PASI Kaltara hanya akan memberangkatkan atlet yang berpotensi meraih medali. “Kami targetkan medali perak atau perunggu di nomor jarak jauh putri. Data latihan menunjukkan ada atlet yang konsisten di nomor tersebut,” ujarnya.
Baca Juga : Tradisi Bubur Asyura di Kampung Arab Tanjung Selor: Kebersamaan dan Kedermawanan pada 10 Muharram
Fokus Seleksi Atlet Berprestasi dan Berstandar Nasional
PASI Kaltara telah menginformasikan rencana Kejurprov kepada pengurus PASI di seluruh kabupaten/kota. Undangan resmi akan dikirim awal pekan ini. Diharapkan seluruh daerah segera menyiapkan administrasi dan atletnya.
Dalam Kejurprov kali ini, hampir seluruh nomor cabang atletik akan dipertandingkan, seperti lari sprint, menengah, jarak jauh, lempar, dan lompat. Namun, dua nomor—lompat gala dan lompat jangkit—tidak dipertandingkan karena keterbatasan fasilitas yang memadai.
“Kami tak ingin ambil risiko cedera karena sarana belum memadai, terutama untuk lompat gala yang butuh tiang dan matras khusus,” jelas Andi.
PASI Kaltara berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah demi suksesnya event dan keberlanjutan pembinaan atletik di Kaltara. “Kami butuh sinergi semua pihak agar atletik Kaltara bisa bersaing di level nasional bahkan internasional,” tutupnya.







